TEORI BELAJAR KECERDASAN GANDA

TEORI BELAJAR KECERDASAN GANDA

Salah satu peneliti tentang kecerdasan manusia adalah Prof. Howard Gardner yang merupakan seorang ahli psikologi kognitif dari Universitas Harvard. Gardner (Dalam Suciati, 2005) menyatakan bahwa IQ tidak boleh dianggap sebagai tinggi atau rendah seperti tekanan darah manusia dan kecerdasan seseorang tidak dapat diukur secara mutlak dengan tes-tes IQ. Tes IQ hanya mampu mengukur kemampuan seseorang dalam mengerjakan tes IQ tersebut saja.


Gardner juga menemukan bahwa setiap orang memiliki beberapa kecerdasan, tidak hanya satu kecerdasan. Gardner menyebut istilah ini dengan “Kecerdasan Ganda atau Inteligensi Ganda atau Multiple Intelligences”. Kecerdasan ganda adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang bernilai dalam satu latar belakang budaya tertentu.  Artinya, setiap orang jika dihadapkan pada suatu masalah, ia memiliki sejumlah kemampuan untuk memecahkan masalah yang berbeda sesuai dengan konteksnya.

Penelitian Gardner mengidentifikasi ada 8 macam kecerdasan manusia dalam memahami dunia nyata, kemudian diikuti oleh tokoh – tokoh lain dengan menambahkan dua kecerdasan lagi, sehingga menjadi 10 macam kecerdasan. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat kesepuluh kecerdasan tersebut, yaitu :

1. Kecerdasan musical
Gardner menyebut kecerdasan musical ini dengan istilah musical/ rhythmic intelligence.  Kecerdasan musical (KM) adalah kemampuan untuk menghasilkan dan mengapresiasi musik. Kemampuan ini meliputi menyanyi, bersiul, memainkan alat-alat musik, mengenal pola-pola nada, membuat komposisi musik, mengingat melodi, memahami struktur dan irama musik. Gardner telah mengidentifikasi bahwa  inti dasar KM musical meliputi aspek irama, pola titinada, harmoni, dan timber, tetapi dia segera mengusulkan adanya kekuatan emosional misterius dari musik. Dia menunjukkan beberapa fakta untuk mendukung teorinya bahwa kemampuan musikan berfungsi seperti sebuah intelegensi, yakni apa yang oleh composer disebut sebagai  logical musical thinking dan musical mind (101-2). Kecerdasan musik merupakan kecerdasan yang paling awal berkembang dalam diri manusia (Grow, 2005).
Menurut Mills (2001) ada dua aspek penting dari teori MI yang  mempunyai hubungan signifikan terhadap alam kecerdasan musical. Pertama, ada premis bahwa kecerdasan dapat dididikkan dan dikembangkan melalui persekolahan dan pembelajaran. Sebagai contoh jika seseorang belajar memainkan sebuah instrument musik, pengetahuan yang diperoleh adalah musical. Kedua, adalah premis bahwa kecerdasan-kecerdasan tersebut masing-masing dapat digali  sebagai suatu alat transmisi, sering diacu sebagai entry point atau katalis untuk pembelajaran semua sifat  konten.
Orang-orang yang memilki kecerdasan musikal yang baik antara lain ; komposer, konduktor, musisi, kritikus musik, pembuat instrumen dan orang-orang sensitif terhadap unsur suara.

2. Kecerdasan Kinesthetic
Jenis kecerdasan ini berkaitan dengan pengendalian gerakan badan. Pengenalian gerakan badan ini terletak di korteks motoris dengan  setiap belahan otak mendominasi atau mengendalikan gerakan badan di sisi yang berlawanan (Gardner, 1983). Orang yang cerdas secara kinesthetic akan lebih mudah menirukan dan menciptakan gerakan. Seorang olahragawan yang cerdas kinesthetic akan dapat menyelesaikan dan mencari alternatif gerakan. Penyelesaian gerakan tentu berbeda dengan penyelesaian persamaan matematika, sehingga dalam hal ini orang yang cerdas gerak badan boleh jadi tidak cerdas secara matematik dan sebaliknya. Contoh-contoh orang yang memiliki kecerdasan kinestetik yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan pengrajin.

3. Kecerdasan logical/mathematical
Kecerdasan logika/ matematika sering disebut berpikir ilmiah, termasuk berpikir deduktif dan induktif. Kecerdasan ini merupakan Kecerdasan otak Linear yang diaktifkan bila seseorang menghadapi masalah atau tantangan baru dan berusaha menyelesaikannya. Kecerdasan ini berfungsi untuk mengontrol rasionalisme matematis (penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian). Kecerdasan logis matematis memungkinkan seseorang terampil dalam melakukan hitungan, penghitungan atau kuantifikasi, mengemukakan proposisi dan hipotesis dan melakukan  operasi matematis yang kompleks. Kecerdasan ini akan selalu menghitung dan memperkirakan setiap kondisi, keadaan, dan lingkungan agar bisa berguna dan bermanfaat bagi kemajuan dan kesuksesan.
Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan matematis logis adalah ilmuwan, matematikawan, akuntan, insinyur, dan pemrogram computer

4. Kecerdasan visual/spatial
Orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah orang yang memiliki kapasitas dalam berfikir secara tiga  dimensi. Kecerdasan visual adalah kecerdasan yang berkaitan dengan menggambar, melukis, menggunakan grafik dan peta, dan mencari tempat-tempat/rote yang berbeda-beda,  misalnya seni rupa, navigasi, kemampuan pandang ruang, arsitektur, permainan catur. Kuncinya adalah kemampuan indera pandang dan berimajinasi. Mereka memulai pekerjaan mereka dengan menggambarkan sesuatu di kepala mereka lalu menggambarkannya kembali kedalam sebuah media kertas, computer atau semacamnya.
Kemampuan ini mutlak dibutuhkan untuk orang yang ingin melakukan perjalanan jauh, seperti sebuah kapal yang ingin berlayar ke benua lain membutuhkan seorang navigator. Contoh lainnya adalah cerita khayal pada msa kecil seperti menghayal, mimipi terbang, mempunyai kekuatan ajaib, sebagai pahlawan, sangat erat dengan perkembangan kecedasan ini.
Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan spasial  adalah pelaut, pilot, pematung, pelukis daan arsitek. Kecerdasan spasial memungkinkan individu dapat mempersepsikan gambar-gambar baik internal maupun eksternal dan mengartikan atau mengkomunikasikan informasi grafis.

5. Kecerdasan verbal/linguistik
Kecerdasan ini merupakan kecerdasan yang behubungan dengan berbicara, menulis, dan cara mengekspresikan diri seseorang tersebut dalam kata-kata, misalnya tentang bahasa, puisi, humor, cerita, tata bahasa, berpikir simbolik, adalah ekspresi dari kecerdasan ini. Kecerdasan ini dapat diperkuat dengan kegiatan – kegiatan berbahasa baik lisan maupun tertulis. Orang-orang seperti presiden Obama dan Sukarno adalah orang-orang yang memilki kecerdasan Verbal yang tinggi. Kedua orang tersebut dapat berbicara atau berpidato sangat lama tanpa menggunakan teks dan membuat semua pendengar terfokos kepadanya.

6. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan dimana seseorang tersebut dapat mengerti keadaan orang lain, dapat berhubungan baik dengan banyak orang. Kecerdsan ini  berhubungan dengan kemampuan bekerja sama dan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal dengan orang lain. Mampu mengenali perbedaan perasaan, tempramen, maupun motivasi orang lain. Pada tingkat yang lebih tinggi, kecerdasan ini dapat membaca konteks kehidupan orang lain, kecendrungannya, dan kemungkinan keputusan yang akan diambil. Kecerdasan ini tampak pada para profesional seperti konselor, guru, terphis, politis, pemuka agama. Kemampuan yang seperti ini membuat pemiliknya mempunyai relasi dengan banyak orang, sehingga ia di sukai oleh banyak orang.

7. Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk mengerti dirinya sendiri yang mengendalikan pemahaman terhadap aspek internal diri seperti, perasaan, proses berpikir, reflleksi diri, intuisi, dan spiritual. Identitas diri dan kemampuan mentransendenkan diri merupakan bagian/bidang kecerdasan ini. Menurut Gardner, kecerdasan ini merupakan jenis yang paling individual sifatnya, dan untuk menggunakannya diperlukan kecerdasan yang lain. Intrapersonal Biasanya orang yang memilki kemampuan ini selalu ingin membuat dirinya lebih baik dari sebelumnya.

8. Kecerdasan naturalistik
Kecerdasan naturalis banyak dimiliki oleh para pakar lingkungan. Seorang penduduk didaerah pedalaman dapat mengenali tanda – tanda akan terjadi perubahan lingkungan, misalnya dengan melihat gejala – gejala alam. Dengan melihat rumput/daun yang patah, ia dapat ,memastikan siapa yang baru saja melintas. Kemampuan ini adalah kempuan yang bisa dikatakan unik. Dikatakan demikian karena kecerdasan ini dimiliki oleh orang-orang yang mengerti tentang alam, simpati terhadap keadaan alam. Orang-orang yang memilki kecerdasan ini merasakan seakan-akan alam itu adalah dirinya sendiri.

9. Kecerdasan spiritual (spiritualist intelligence)
Kecerdasan spiritual banyak dimilki oleh para rohaniwan. Kecerdasan ini berkaitan dengan bagaimana manusia berhubungan dengan Tuhannya. Kecerdasan ini dapat dikembangkan pada setiap orang melalui pendidikan agama, kontemplasi kepercayaan, dan refleksi teologis.

10. Kecerdasan eksistensial (exsistensialist intelligence)
Kecerdasan  eksistensial banyak dijumpai pada para filusuf. Mereka mampu nenyadari dan menghayati dengan benar keberdaan dirinya  di dunia ini dan apa tujuan hidupnya. Melalui kontempalsi dan refleksi diri kecerdasan ini dapat berkembang.

Gardner juga mengelompokkan ketujuh kecerdasan manusia menjadi tiga kelompok yaitu:

Kelompok kecerdasan yang terkait dengan objek (object related) noleh objek yang dihadapi.
Kelompok  kecerdasan bebas objek (object free) yaitu kelompok kecerdasan yang tidak dipengaruhi oleh objek, tapi dipengaruhi  oleh sistem bahasa dan musik yang didengar.
Kelompok kecerdasan yang dipengaruhi hubungan dengan orang lain (person related) yaitu kelompok yang bertalian dengan interksi dengan orang lain.

Kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kecerdasan ganda antara lain, dengan menyediakan hari-hari karir, studi tour, biografi, pembelajaran terprogram, kegiatan-kegiatan eksperimen, majalah dinding, papan display, membaca buku-buku yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan ganda, membuat tabel perkembangan kecerdasan ganda, atau human intelligence hunt.
Setiap siswa memiliki perbedaan kecenderungan dalam perkembangan kecerdasan gandanya, maka guru perlu menggunakan strategi umum maupun khusus dalam pembelajaran untuk mengembangkan seluruh kecerdasan siswa secara optimal. Teori kecerdasan ganda juga mengatakan bahwa tidak ada satupun pendekatan atau strategi yang cocok digunakan bagi semua siswa. Dalam hal pengukuran kecerdasan ganda lebih mengutamakan pada studi dokumentasi dan proses pemecahan masalah. Apabila kegiatan di atas dapat dilakukan maka ketrampilan kognitif siswapun dapat berkembang dengan sendirinya.
Inti dari konsep kecerdasan ganda, adalah bagaimana memperlakukan anak sesuai dengan potensi dirinya masing – masing. Itu karena setiap manusia memiliki potensi dan kemampuan sendiri – sendiri. Kemapuan dan potensi itulah yang didekati, diarahkan agar berkembang lebih optimal.
Dalam proses pembelajaran, diterapkan pendekatan active learning (belajar aktif). Siswa diberikan kesempatan untuk berekspresi dan berkreasi seluas mungkin. Ini dimaksudkan untuk dapat tumbuh pribadi yang aktif, mandiri, kreatif, inovatif, sehingga mampu memecahkan masalah dalam hidupnya.
Untuk menunjang keberhasilan dan kelencaran proses belajar mengajar, perlu dilengkap dengan berbagai fasilitas untuk sarana pembelajaran. Misalnya, laboratorium computer dengan jaringan internet, laboratorium bahasa, laboratorium IPA terpadu untuk mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi. Selain itu, dilengkapi pula dengan sumber belajar multipedia menggunakan layar lebar dan videoconference, perpustakaan serta lapangan olahraga. Para siswa pun dapat mengembangkan diri dan menyalurkan bakat serta minat mereka dengan berbagai kegiatan ekstrakurikulum.

Ada beberapa strategi dasar dalam kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kecerdasan ganda, yaitu:
Membangunkan atau memicu kecerdasan , yaitu upaya  untuk mengaktifkan indera dan menghidupkan kerja otak.
Memperkuat kecerdasan, yaitu dengan cara member latihan dan memperkuat kemampuan membangunkan kecerdasan.
Mengembangkan struktur pelajaran yang mengacu pada penggunaan kecerdasan ganda.
Mentransfer kecerdasan, yaitu usaha memanfaatkan berbagai cara yang telah dilatihkan di kelas untuk memahami realitas di luar kelas atau pada lingkungan nyata.

Sumber :

http://novirizkiy.blogspot.com/2012/03/teori-kecerdasan-ganda.html
http://fadlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-kecerdasan-ganda-dan-penerapannya-dalam-kegiatan-pembelajaran/
http://merywintari.blogspot.com/2012/04/teori-kecerdasan-ganda-dan-penerapannya.html
http://irham-kun.blogspot.com/2012/01/pembelajaran-dengan-teori-kecerdasan.html

0 komentar:



Posting Komentar