Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya, ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.
Pada proses belajar mengajar guru harus mempunyai keahlian dalam menggunakan berbagai macam media pembelajaran, terutama media yang digunakan dalam proses mengajarnya, sehingga materi ataupun pesan yang disampaikan akan tersalurkan dengan baik pula.
Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan hasil belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada:
1. Isi pesan
2. Cara menjelaskan pesan
3. Karakteristik penerima pesan.
Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.
Penggunaan media pembelajaran tidak harus dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi yang lebih penting adalah fungsi dan peranannya dalam membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Sebuah poster sederhana yang dapat menggugah pentingnya memelihara lingkungan, jauh lebih berharga daripada pemutaran film mengenai gambaran sebuah kota yang bersih, untuk sekedar mencapai tujuan pembelajaran berkenaan dengan sikap siswa terhadap kebersihan lingkungan. Demikian juga gambar peta propinsi Jawa Barat yang dibuat guru di papan tulis mempunyai manfaat yang tinggi dibandingkan dengan globe yang mahal harganya apabila tujuannya hanya menunjukkan letak kota dan kabupaten di Jawa Barat.Oleh sebab itu penggunaan media pembelajaran sangat bergantung kepada tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pembelajaran.
Dalam hubungannya dengan penggunaan media pada waktu berlangsungnya pembelajaran, setidak-tidaknya digunakan guru pada situasi sebagai berikut :
1. Perhatian peserta didik terhadap pembelajaran sudah berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian guru. Penjelasan atau penuturan secara verbal oleh guru mengenai bahan pembelajaran biasanya sering membosankan apalagi bila cara guru menjelaskannya tidak menarik. Dalam situasi ini tampilnya media akan mempunyai makna bagi peserta didik dalam menumbuhkan kembali perhatian belajar para peserta didik.
2. Bahan pembelajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami peserta didik. Dalam situasi ini sangat bijaksana apabila guru menampilkan media untuk memperjelas pemahaman peserta didik mengenai bahan pembelajaran. Misalnya menyajikan bahan dalam bentuk visual melalui gambar, grafik, bagan atau model-model yang berkenaan dengan isi bahan pembelajaran.
3. Terbatasnya sumber pembelajaran. Tidak semua sekolah mempunyai buku sumber, atau tidak semua bahan pembelajaran ada dalam buku sumber. Situasi ini menuntut guru untuk menyediakan sumber tersebut dalam bentuk media. Misalnya peta atau globe dapat dijadikan sumber bahan belajar bagi siswa, demikian juga model, diorama, media grafis dan lain-lain.
4. Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahan pembelajaran melalui penuturan katakata (verbal) akibat terlalu lelah disebabkan telah mengajar cukup lama. Dalam situasi ini guru dapat menampilkan media sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Misalnya guru menampilkan bagan atau grafik dan peserta didik diminta memberianalisis atau menjelaskan apa yang tersirat dari gambar atau grafik tersebut, baik secara individual maupun secara kelompok.
Prinsip pemilihan media
1. Tujuan memilih media
2. Pemilihan media harus objektif
3. Tiap-tiap media memiliki kekurangan
4. Disesuaikan dengan metode mengajar
5. Mengenal cirri-ciri media
6. Disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan
7. Didasarkan pada kemampuan
Kriteria umum pemilihan media
Dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran.
Artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, apalikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pembelajaran. Keterkaiatan antara media pembelajaran dengan tujuan, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terkait dan memiliki hubungan secara timbalebalik dengan empat aspek tersebut. Dengan demikian, alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
2. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran.
Artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
3. Kemudahan memperoleh media.
Artinya media yang diperlukan muda diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media grafis umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, di samping sederhana dan praktis penggunaannya.
4. Keterampilan guru dalam menggunakannya.
Apa pun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya. Adanya OHP, proyektor film, komputer, dan alat-alat canggih lainnya, tidak mempunyai arti apa-apa, bila guru tidak dapat mengunakannya dalam pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran.
5. Tersedia waktu untuk menggunakannya.
Sehingga media terebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pembelajaran berlangsung.
6. Sesuai dengan taraf berpikir peserta didik.
Memilih media untuk pendidikan dan pembelajaran harus sesuai dengan taraf berpikir peserta didik, sehingga makna yang terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh para peserta didik. Menyajikan grafik yang berisi data dan angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD kelaskelas rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam bentuk gambar atau poster. Demikian juga diagram yang menjelaskan alur hubungan suatu konsep atau prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang telah memiliki kadar berpikir yang tinggi.
7. Bahan pelajaran
8. Metode mengajar
9. Alat yang dibutuhkan
10. Pribadi mengajar
11. Minat dan kemampuan mengajar
12. Situasi pengajaran yang sedang berlangsung
13. Validitas
14. Kualitas visual
15. Kualitas pendengaran
16. Ciri-ciri respons
17. Program yang terstruktur
18. Kesesuaian dengan kehendak siswa
19. Ketepatan waktu
20. Karakter siswa
21. Mudah diperbaiki
22. Nilai praktis
23. Ketersediaan
24. Keuasangan
Dengan kriteria pemilihan media di atas, guru dapat lebih mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam proses pembelajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas guru, tapi harus sebaliknya yakni mempermudah guru dalam menjelaskan bahan pembelajaran. Oleh sebab itu media bukan keharusan tetapi sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas belajar dan mengajar.
Hal-Hal yang Harus diperhatikan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pembelajaran untuk mempertinggi kualitas pembelajaran:
1. Guru perlu memiliki pemahaman media pembelajaran antara lain jenis dan manfaat media pembelajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pembelajaran, menggunakan media sebagai alat bantu pembelajaran dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar siswa.
2. Guru terampil membuat media pembelajaran sederhana untuk keperluan pembelajaran, terutama media dua dimensi atau media grafis, dan beberapa media tiga dimensi, dan media proyeksui.
3. Pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pembelajaran. Menilai keefektifan media pembelajaran penting bagi guru agar dapat menentukan apakah penggunaan media mutlak diperlukan atau tidak selalu diperlukan dalam pembelajaran sehubungan dengan prestasi belajar yang dicapai siswa. Apabila penggunaan media pembelajaran tidak mempengaruhi proses dan kualitas pembelajaran, sebaiknya guru tidak memaksakan penggunaannya, dan perlu mencari usaha lain di luar media pembelajaran.
4. Ketepatan dengan tujuan,
5. Dukungan terhadap isi,
6. Kemudahan memperoleh,
7. Keterampilan guru dalam menggunakan,
8. Tersedia waktu,
9. Sesuai dengan taraf berpikir peserta didik.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan media dalam proses pembelajaran dapat ditempatkan sebagai :
1. Alat untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran. Dalam hal ini media digunakan guru sebagai variasi penjelasan verbal mengenai bahan pembelajaran.
2. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para peserta didik dalam proses belajarnya. Paling tidak guru dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar siswa.
3. Sumber belajar bagi peserta didik, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para peserta didik baik individual maupun kelompok. Dengan demikian akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan mengajarnyaSungguhpun demikian media sebagai alat dan sumber pembelajaran tidak dapat menggantikan guru sepenuhnya, artinya media tanpa guru suatu hal yang mustahil dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Peranan guru masih tetap diperlukan sekalipun media telah merangkum semua bahan pembelajaran yang diperlukan oleh siswa. Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada peserta didik tentang apa yang harus dipelajarinya, bagaimana peserta didik mempelajarinya serta hasil-hasil apa yang diharapkan diperolehnya dari media yang digunakannya. Harus diingat, bahwa media adalah alat dan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran, serta media bukanlah tujuan.
4. Pembelajaran yang baik memerlukan adanya perencanaan yang sistematis. Memilih media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar juga memerlukan perencanaan yang baik agar pemanfaatannya bisa efektif. Pada kenyataanya di lapangan, pengajar sering memilih dan menggunakan media tanpa ada perencanaan terlebih dahulu. Pemanfaatan media sering hanya didasarkan pada kebiasaan dan ketersediaan alat, tanpa mempertimbangkan efektivitasnya.
5. Heinich dan kawan-kawan mengembangkan model perencanaan penggunaan media yang efektif dalam pembelajaran. Model itu disebut dengan istilah ASSURE (ASSURE models). Model ASSURE ini dikembangkan dengan enam langkah yang meliputi analisis peserta didik, menetapkan tujuan pembelajaran, memilih metode, media dan bahan, menggunakan media dan bahan, melibatkan peserta didik, serta evaluasi dan revisi (1996: 34-35).
6. Berdasarkan model yang kembangkan oleh Heinich dan kawan-kawan tersebut maka sebelum menggunakan media dalam pembelajaran guru seyogyanya melakukan analisis peserta didik untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan tipe belajarnya. Selanjutnya guru menetapkan tujuan pembelajaran yang berupa kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah proses pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah menentukan metode yang cocok, memilih format media yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan. Penggunaan media hendaknya mendorong keterlibatan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran.
7. ASSURE model yang dikembangkan oleh Heinich dkk tersebut dapat digunakan oleh para pengajar sebagai rujukan dalam menentukan langkah-langkah pemanfaatan media pembelajaran. Dengan langkah-langkah yang terencana dan sistematis diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
8. Pemilihan media juga harus memperhatikan landasan teori belajar. Berdasarkan teori belajar, terdapat beberapa kondisi dan prinsip psikologis yang perlu diperhatikan dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran, yaitu prinsip motivasi, perbedaan individual, tujuan pembelajaran, organisasi, persiapan sebelum belajar, emosi, partisipasi, umpan balik, penguatan, latihan dan pengulangan, serta penerapan (Azhar Arsyad, 2007: 72-74).
9. Pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran yang tepat berlandaskan pada teori belajar yang relevan akan berdampak positif terhadap keberhasilan proses belajar mengajar
Keterkaiatan antara media pembelajaran dengan tujuan, materi, metode, dan kondisi pembelajar, harus menjadi perhatian dan pertimbangan pengajar untuk memilih dan menggunakan media dalam proses pembelajaran dikelas. sehingga media yang digunakann lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sebab media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi terkait dan memiliki hubungan secara timbale balik dengan empat aspek tersebut. Dengan demikian, alat-alat, sarana, atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan empat aspek tersebut, untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
PEMILIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Label:
Media Pembelajaran
- Senin, 15 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar